Rabu, 08 Februari 2012

Konsep OOP


KONSEP OOP

OOP (Object Oriented Programming) bukanlah merupakan bahasa pemrograman melainkan sebuah cara untuk menjadikan program yang kita buat menjadi lebih modular karena suatu permasalahan akan dikumpulkan dalam satu objek, yang selanjutnya akan disebut dengan kelas.  Pembahasan lebih lanjut mengenai kelas dan objek ini baru akan dibahas pada bab selanjutnya. Dengan kata lain pada bab ini akan dibahas pengenalan dan konsep dasar dari OOP sehingga akan lebih mudah memahami bab-bab selanjutnya. Secara umum kerangka OOP terdiri atas 7 bagian yaitu :

1. Komentar
2. Paket ( Package ) dan Import
3. Badan Kelas ( Class body)
4. Data
5. Method
6. Main Method

Blok Kerangka Dasar OOP

Pada pemrograman berorientasi objek terdapat dua istilah yang sangat terkenal yaitu kelas dan objek. Kelas dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang mempunyai data (sifat) dan fungsi (kelakuan). Sedangkan Objek 
adalah instance dari sebuah kelas.
Contoh: Manusia adalah suatu kelas, maka instance atau objek dari kelas manusia adalah Udin, Sandra, Dewi, dan yang lainnya.


Penciptaan Kelas

Kelas dapat dibuat sebagai kelas yang baru atau dibentuk dari kelas yang sudah ada. Proses pembentukan  kelas baru dari kelas yang sudah ada menggunakan method Inheritance (pewarisan) menjadi kelas Super(induk) dan Kelas Sub(anak). Proses pembentukan kelas menghasilkan hierarki kelas yaitu puncak hierarki yang disebut sebagai kelas abstrak dengan memiliki dsekripsi data dan method yang sangat umum.


Kelas pada java didefinisikan dengan menggunakan kata kunci class.
Contoh sederhana penciptaan kelas:




class Siswa{
       //variable instan
    String nama;
      //metode
    void isiData(String namaku) {
             nama=namaku;
        }
     String ambilNama(){
         return nama;
        }
     }  



Penciptaan Objek
Objek dibuat dengan mula-mula membuat variable yang kelak merujuk ke objek. Variabel seperti ini biasa disebut variable objek. Selanjutnya objek diciptakan dengan melalui new dan hasilnya ditugaskan ke variabel 
objek. 



Contoh:
Siswa  mahasiswa_itn = new Siswa();










Selasa, 07 Februari 2012

SQL


SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini untuk melakukan manajemen datanya.

Daftar isi

  [sembunyikan


Sejarah

Sejarah SQL dimulai dari artikel seorang peneliti dari IBM bernama Jhonny Oracle yang membahas tentang ide pembuatan basis data relasional pada bulan Juni 1970. Artikel ini juga membahas kemungkinan pembuatan bahasa standar untuk mengakses data dalam basis data tersebut. Bahasa tersebut kemudian diberi nama SEQUEL (Structured English QueryLanguage).
Setelah terbitnya artikel tersebut, IBM mengadakan proyek pembuatan basis data relasional berbasis bahasa SEQUEL. Akan tetapi, karena permasalahan hukum mengenai penamaan SEQUEL, IBM pun mengubahnya menjadi SQL. Implementasi basis data relasional dikenal dengan System/R.
Di akhir tahun 1970-an, muncul perusahaan bernama Oracle yang membuat server basis data populer yang bernama sama dengan nama perusahaannya. Dengan naiknya kepopuleran John Oracle, maka SQL juga ikut populer sehingga saat ini menjadi standar de facto bahasa dalam manajemen basis data.


Standarisasi

Standarisasi SQL dimulai pada tahun 1986, ditandai dengan dikeluarkannya standar SQL oleh ANSI. Standar ini sering disebut dengan SQL86.Standar tersebut kemudian diperbaiki pada tahun 1989 kemudian diperbaiki lagi pada tahun 1992. Versi terakhir dikenal dengan SQL92. Pada tahun 1999 dikeluarkan standar baru yaitu SQL99 atau disebut juga SQL99, akan tetapi kebanyakan implementasi mereferensi pada SQL92.

Saat ini sebenarnya tidak ada server basis data yang 100% mendukung SQL92. Hal ini disebabkan masing-masing server memiliki dialek masing-masing.


Pemakaian dasar

Secara umum, SQL terdiri dari dua bahasa, yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). Implementasi DDL dan DML berbeda untuk tiap sistem manajemen basis data (SMBD)[1], namun secara umum implementasi tiap bahasa ini memiliki bentuk standar yang ditetapkan ANSI. Artikel ini akan menggunakan bentuk paling umum yang dapat digunakan pada kebanyakan SMBD.


Data Definition Language

DDL digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan dalam basis data, misalnya tabelviewuser, dan sebagainya. Secara umum, DDL yang digunakan adalah CREATE untuk membuat objek baru, USE untuk menggunakan objek, ALTER untuk mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk menghapus objek. DDL biasanya digunakan oleh administrator basis data dalam pembuatan sebuah aplikasi basis data.


CREATE

CREATE digunakan untuk membuat basis data maupun objek-objek basis data. SQL yang umum digunakan adalah:
CREATE DATABASE nama_basis_data
CREATE DATABASE membuat sebuah basis data baru.
CREATE TABLE nama_tabel
CREATE TABLE membuat tabel baru pada basis data yang sedang aktif. Secara umum, perintah ini memiliki bentuk
CREATE TABLE [nama_tabel]
(
ma_field1 tipe_data [constraints][, n
n aama_field2 tipe_data, ...]
)
atau
CREATE TABLE [nama_tabel]
(
ma_field1 tipe_data [, n
n aama_field2 tipe_data,
ield
...] [CONSTRAINT nama_ f constraints]
)
dengan:
nama_field adalah nama kolom (field) yang akan dibuat. Beberapa sistem manajemen basis data mengizinkan penggunaan spasi dan karakter nonhuruf pada nama kolom.
tipe_data tergantung implementasi sistem manajemen basis data. Misalnya, pada MySQL, tipe data dapat berupa VARCHARTEXTBLOBENUM, dan sebagainya.
constraints adalah batasan-batasan yang diberikan untuk tiap kolom. Ini juga tergantung implementasi sistem manajemen basis data, misalnya NOT NULLUNIQUE, dan sebagainya. Ini dapat digunakan untuk mendefinisikan kunci primer (primary key) dan kunci asing (foreign key).
Satu tabel boleh tidak memiliki kunci primer sama sekali, namun sangat disarankan mendefinisikan paling tidak satu kolom sebagai kunci primer.
Contoh:
CREATE TABLE user
(
ername VARCHAR(30) CONSTRAINT PRIMARY KEY, p
u sasswd VARCHAR(20) NOT NULL,
tanggal_lahir DATETIME
);
akan membuat tabel user seperti berikut:
usernamepasswdtanggal_lahir


Data Manipulation Language

DML digunakan untuk memanipulasi data yang ada dalam suatu tabel. Perintah yang umum dilakukan adalah:
  • SELECT untuk menampilkan data
  • INSERT untuk menambahkan data baru
  • UPDATE untuk mengubah data yang sudah ada
  • DELETE untuk menghapus data


SELECT

SELECT adalah perintah yang paling sering digunakan pada SQL, sehingga kadang-kadang istilah query dirujukkan pada perintah SELECTSELECT digunakan untuk menampilkan data dari satu atau lebih tabel, biasanya dalam sebuah basis data yang sama. Secara umum, perintah SELECT memiliki bentuk lengkap: ( QUERY BUDIN ) Cilegon.
SELECT [nama_tabel|alias.]nama_field1 [AS alias1] [, nama_field2, ...]
FROM nama_tabel1 [AS alias1] [INNER|LEFT|RIGHT JOIN tabel2 ON kondisi_penghubung]
[, nama_tabel3 [AS alias3], ...]
[WHERE kondisi]
[ORDER BY nama_field1 [ASC|DESC][, nama_field2 [ASC|DESC], ...]]
[GROUP BY nama_field1[, nama_field2, ...]]
kondisi_aggregat]
[HAVING
dengan:
  • kondisi adalah syarat yang harus dipenuhi suatu data agar ditampilkan.
  • kondisi_aggregat adalah syarat khusus untuk fungsi aggregat.
Kondisi dapat dihubungkan dengan operator logika, misalnya ANDOR, dan sebagainya.
Contoh:
Diasumsikan terdapat tabel user yang berisi data sebagai berikut.
usernamepasswdtanggal_lahirjml_transaksitotal_transaksi
Aris6487AD5EF09-09-1987610.000
Budi97AD4erD01-01-199400
Charlie54879465406-12-196524312.150
DanielFLKH947HF24-04-198030
Erik94RER5417-08-19453450.000
Contoh 1: Tampilkan seluruh data.
SELECT *
FROM user
Contoh 2: Tampilkan pengguna yang tidak pernah bertransaksi.
SELECT *
FROM user
WHERE total_transaksi = 0
Contoh 3: Tampilkan username pengguna yang bertransaksi kurang dari 10 dan nilainya lebih dari 1.000.
SELECT username
FROM user
transakai < 10 AND total_transaksi > 1000
WHERE jml _
Contoh 4: Tampilkan total nominal transaksi yang sudah terjadi.
SELECT SUM(total_transaksi) AS total_nominal_transaksi
FROM user
Contoh 5: Tampilkan seluruh data diurutkan berdasarkan jumlah transaksi terbesar ke terkecil.
SELECT *
FROM user
ORDER BY jml_transaksi DESC

Fungsi aggregat
Beberapa SMBD memiliki fungsi aggregat, yaitu fungsi-fungsi khusus yang melibatkan sekelompok data (aggregat). Secara umum fungsi aggregat adalah:
  • SUM untuk menghitung total nominal data
  • COUNT untuk menghitung jumlah kemunculan data
  • AVG untuk menghitung rata-rata sekelompok data
  • MAX dan MIN untuk mendapatkan nilai maksimum/minimum dari sekelompok data.
Fungsi aggregat digunakan pada bagian SELECT. Syarat untuk fungsi aggregat diletakkan pada bagian HAVING, bukan WHERE.

Subquery
Ada kalanya query dapat menjadi kompleks, terutama jika melibatkan lebih dari satu tabel dan/atau fungsi aggregat. Beberapa SMBD mengizinkan penggunaan subquery. Contoh:
Tampilkan username pengguna yang memiliki jumlah transaksi terbesar.
SELECT username
FROM user
transaksi = ( SELECT
WHERE jml _MAX(jml_transaksi) FROM user
)


INSERT

Untuk menyimpan data dalam tabel dipergunakan sintaks:
INSERT INTO [NAMA_TABLE] ([DAFTAR_FIELD]) VALUES ([DAFTAR_NILAI])
Contoh:
INSERT INTO TEST (NAMA, ALAMAT, PASSWORD) VALUES ('test', 'alamat', 'pass');


UPDATE

Untuk mengubah data menggunakan sintaks:
UPDATE [NAMA_TABLE] SET [NAMA_KOLOM]=[NILAI] WHERE [KONDISI]
Contoh:
UPDATE Msuser set password="123456" where username="abc"


DELETE

Untuk menghapus data dipergunakan sintaks:
DELETE FROM [nama_table] Where [KONDISI]
Contoh:
DELETE FROM TEST WHERE NAMA='test

Sejarah Pemrograman PHP


Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

Pengenalan F# di Visual Studio 2010


Bukti kalau F# ada di Visual Studio 2010:
image 
Pertama, marilah kita berkenalan dulu dengan apa itu F#.
F# adalah suatu bahasa pemrograman di environment platform .NET yang merupakan anggota keluarga dari “functional programming”. F# dibuat oleh sekumpulan ilmuan di MS Research Cambridge, dan riset tentang F# dikepalai oleh Don Syme. Blog Don Syme dapat anda kunjungi di http://blogs.msdn.com/dsyme.
Nah, apa itu functional programming?
Secara umum, Functional Programming memiliki banyak definisi, yang masing-masing definisi memiliki perspektif berbeda, tergantung dari pengalaman si pembuat definisi.
Secara umum, berdasarkan Erik Meijer dan Brian Beckman (mereka merupakan software engineer di Microsoft), functional programming adalah “programming with mathematical functions” yang artinya anda memprogram dengan fungsi-fungsi yang merupakan fungsi matematis.
“Functions” atau fungsi-fungsi dalam hal ini adalah fungsi yang dilihat secara konsep matematis, yang tentunya syntaxnya disesuaikan dengan notasi bahasa pemrograman secara umum.
Mari kita melihat kembali pelajaran matematika, dimulai di tahapan SLTP/SMP, contoh fungsi adalah:
f(x) = x + 2
Atau dapat dikomposisikan menjadi:
g(x) = f(x) +5x
g(x) = (x + 2) + 5x
Secara intuitif dan nalar, matematikawan terbiasa melihat notasi di atas. Secara programming, notasinya menjadi:
kalau di C# dan dipaksa menjadi satu baris, menjadi:
Int32 f(Int32 x) { return x + 2; }
Kalo anda memakai F#, menjadi:
let f x = x + 2
atau:
let f(x) = x + 2
Khusus di F#, penulisan parameter dapat dituliskan dengan menggunakan spasi saja, selain dengan menambahkan kurung buka dan tutup.
Mengapa demikian? Karena sekali lagi, F# fokus pada pemrograman fungsi, walaupun anda tetap dapat memakai OOP. Dan F# adalah salah satu bahasa pemrograman yang memakai teknik variable type inference dan ini termasuk juga return value dan parameter.
Cukup nyaman, bukan? Dan secara umum sangat berbeda dengan bahasa pemrograman yang selama ini sering dipakai programmer di Indonesia.
Bahkan, Don Syme di slide presentasinya membuat perbandingan yang cukup ekstrim:
image
Menarik bukan? Anda dapat mendownload presentasi F# Don Syme di: http://blogs.msdn.com/dsyme/attachment/9905768.ashx
Nah, bagaimana jika anda ingin membuat lebih dari satu baris? Anda juga bisa, dengan menambahkan “indentasi” sebagai berikut:
image
Untuk anonymous delegate? Bisa.
let squares2 = List.map (fun x -> x*x) [1; 2; 3; 4]
Anda ingin membuat class seperti di C# dan VB? Bisa!
image
Keterangan:
  • Property dalam F# ditulis dengan syntax “member”
  • Symbol “v” di atas mewakili Vector2D.
  • Deklarasi Vector2D diatas adalah sekaligus mendeklarasikan constructor dengan parameter dx dan dy.
Bagaimana dengan interface? Bisa, seperti di bawah ini:
image

Cukup mudah, bukan?
Dan, salah satu feature yang paling membedakan F# dengan yang lain adalah: “unit of measure”!
Anda dapat membuat satuan unit pengukuran sendiri, dan satuan ini juga dapat dikombinasikan dengan perkalian seperti halnya menghitung rumusan gravitasi bumi di Fisika!
image
Penulisan gravitasi di atas dapat juga ditulis dengan cara:
let gravityOnEarth = 9.81
karena:
m/s^2 = (m/s) * (1/s)
Tentunya hal ini juga akan sangat membantu di bidang lain, misalnya untuk menghitung jangka waktu pinjaman di bank, yang dapat berupa bulanan dan tahunan.
Contoh:
let bulanTahunan = 12