Pertama, ilmu gaib diperoleh dengan melakukan
kontak atau hubungan dengan benda-benda yang terkait dengan orang yang
menjadi sasaran atau sumber ilmu gaib itu. Misalnya, di suatu komunitas
masyarakat kalau orang ingin agar seorang wanita jatuh hati padanya
alias melakukan ilmu pengasihan pengasihan maka diambillah sesuatu benda
yang pernah disentuh oleh wanita itu. Frazer menyebutnya LAW OF CONTACT
sedangkan Ilmu Gaibnya disebut dengan CONTAGINUS MAGIC.
Kedua, ilmu gaib yang berdasarkan hukum kesamaan (LAW OF SIMILARITY) dan
ilmu gaibnya disebut IMITATIVE MAGIC. Jika kita menginginkan sesuatu
dengan kekuatan gaib, maka kita menggunakan sesuatu yang mirip dengan
apa yang kita inginkan. Kalau kita ingin menginginkan kekuatan dari
angin, maka kita bisa melakukan dengan bersiul. Bersiul itu sama dengan
datangnya angin. Kebiasaan ini ternyata dilakukan hampir di seluruh
bangsa di dunia.
Tidak hanya tradisi asli suku-suku bangda yang
menggunakan dua cara magic sebagaimana yang dipaparkan Frazer, para
penganut agama-agama besar di dunia pun juga menggunakan dua hukum itu
yang mengakui adanya hubungan antara kekuatan gaib yang kita peroleh
dari sentuhan benda dan sumber yang mempunyai kekuatan energi itu.
Misalnya, para sahabat dulu mengambil berkah dari apa saja yang pernah
disentuh oleh Rasulullah SAW, seakan-akan teori magic itu mendapatkan
pembenaran agama.
Kita ingat, bagaimana seorang paranormal dari
kalangan Yahudi menyihir Rasulullah SAW. Dia menggunakan sisir rambut
Rasulullah (barang yang pernah disentuh Rasulullah) untuk diserap energi
gaibnya dan kemudian dilakukan upaya sihir. Secara metafisis, sebuah
sentuhan tangan kita ke benda akan meninggalkan jejak gaib yang tidak
pernah lagi bisa dihapuskan. Jejak gaib itu adalah laku perbuatan kita
yang terus akan terhubung hubungan dengan roh kita. Jadi sangat masuk
akal bila nanti di pengadilan akhir saat diri kita diadili oleh Tuhan,
maka mulut kita tidak perlu lagi berkata-kata. Sebab tangan, kaki, dan
semua tubuh kita lah yang akan menjadi bukti telah meninggalkan jejak di
benda-benda.
Jadi laku perbuatan kita sekecil apapun yang ada
hubungannya dengan menyentuh benda-benda maka di situlah kita membuat
sebuah JEJAK REKAM METAFISIS yang tidak akan pernah bisa dihapus lagi
untuk selama-lamanya. Di dalam jejak tersebut akan tercecer catatan baik
atau buruk amal perbuatan kita. Di dalam jejak rekam metafisis itu
termuat sebuah mikrochip dari roh kita yang tetap hidup.
Seorang
paranormal melakukan upaya sihir dengan prinsip LAW OF CONTACT. Dia
mengambil benda-benda calon korban karena benda-benda yang telah
disentuh korban tersebut sebenarnya sudah ada mikrochip dari roh korban.
Paranormal memperlakukan benda-benda milik korban seakan-akan
benda-benda itu adalah tubuh si korban. Dia menusuk-nusuk, mengikat,
memutar-mutar, menyentuh dengan sentuhan lembut kepada benda-benda milik
korban yang tak lain tubuh korban itu sendiri. Paranormal juga
melakukan perbuatan yang berdasarkan hukum LAW OF SIMILARITY, yaitu
membuat sebuah upacara ritual kecil-kecilan yaitu sebuah pesta pora yang
dihadiri oleh roh-roh lainnya. Kemudian bersama-sama roh-roh yang hadir
di upacara ritual itu siap untuk menyakiti, membunuh dan membingungkan
roh korban.
Seorang yang belajar ilmu-ilmu gaib perlu memahami
HUKUM KONTAK DAN HUKUM PERSAMAAN ini. Sedangkan mantra digunakan sebagai
media untuk mengumpulkan dan mengakses energi atau kekuatan yang
tersembunyi di dalam sebuah ilmu gaib. Untuk memahami hal ini saya
mencontohkan AJI ilmu pengasihan PENGASIHAN JARAN GOYANG.
Suatu
ketika Anda ingin memiliki ilmu pengasihan dan kemudian benar-benar
menjalani laku tirakat seperti puasa mutih, puasa ngalong, puasa ngrowot
dan lain-lain. Anda juga sudah membaca amalan sekian ratus kali dengan
ritual yang unik dan aneh. Namun bagaimana caranya mengecek ilmu
tersebut, apakah Anda sudah menguasai ilmu ini? Untuk mengecek
penguasaan sebuah ilmu, tidak bisa tidak Anda perlu mencobanya.
Caranya
mencoba, sediakan benda-benda milik seseorang yang akan Anda ilmu
pengasihan (tentu saja secara sembunyi-sembunyi). Kedua, pegang benda
tersebut dan mulailah rapalkan ilmu tersebut dengan amalan/doa/mantra
...
lalu Remas, goyangkan, putar-putar benda tersebut seperti anda meremas, menggoyang dan memutar hatinya korban….
Disini,
hukum kontaknya adalah"memegang benda-benda milik korban" karena
sebenarnya benda-benda tersebut adalah bagian ROH KORBAN dan hukum
persamaannya adalah menyamakan jiwa/sukma korban dengan benda yang
sebenarnya bersifat gaib menjadi benda fisik yang bisa disabet dengan
lidi.
Ketiga, kekuatan membayangkan (visualisasi) tersebut
menentukan berhasil tidaknya ajian Anda. Semakin kuat Anda mampu
membayangkan fakta yang seolah-olah tersebut menjadi fakta yang
sebenarnya maka disitulah ajian kita semakin kuat. Itu salah satu sebab
kenapa disyaratkan agar seseorang melakukan laku prihatin seperti puasa
karena sebenarnya dengan laku prihatin itu, kita akan dengan mudah
melakukan visualisasi karena panca indera melemah dan diganti dengan
indera yang lain yaitu indera keenam.
Keempat, kita menunggu
hasil ilmu pengasihan yang telah kita jalankan tersebut. Lamanya
menunggu tidak ada jangka waktu yang pasti karena tergantung pada
kekuatan energi yang Anda miliki untuk menarik roh korban. Korban akan
merasa kangen yang tidak terkendali dan muncul rasa ingin bertemu yang
luar biasa pada diri pemelet/klien yang minta diilmu pengasihankan. Bila
energi supranatural Anda cukup besar maka hasilnya segera tampak namun
bila energi Anda masih lemah maka tarikannya juga lemah dan memakan
waktu yang lebih lama.
Selain itu, yang menentukan berhasil
tidaknya ilmu pengasihan Anda adalah kekuatan spiritual mental korban.
Sangat cepat memelet korban yang jarang melaksanakan olah batin namun
kita akan mendapatkan kesulitan bila ternyata korban sasaran kita adalah
mereka yang gemar olah batin/olah rasa. Mereka akan dengan mudah
mendeteksi lontaran ilmu pengasihan pengasihan kita waspadai serangan
baliknya. Bila kita tidak waspada dan hati-hati, kita sendiri yang akan
dibuat celaka oleh mereka.
Terakhir, saya berpesan kepada
saudara-saudara. Belajar ilmu gaib tidak seperti pertunjukan sulap. Ilmu
sulap hanya mengelabui mata dan hanya digunakan untuk mengundang decak
kagum penonton di panggung. Sementara bekerjanya ilmu gaib itu
misterius, pelan dan sembunyi-sembunyi. Anda adalah prajurit bayangan
yang duduk diam di kegelapan siap membidikkan senapan menunggu korban
untuk lengah.
Sumber : milis yahoogroups, kaskus.us
Tidak ada komentar:
Posting Komentar