Selasa, 14 Agustus 2012

Surat Cinta untuk Kekasihku IV

Assalamu`alaikum wr wb.
Dalam kesempatan dimana diriku berada di genggaman tangan-Nya, maka ku kirimkan salam rindu padamu. Salam kemesraan cinta yang menembus batas ruang dan waktu. Salam sejahtera yang menjelma seindah fajar yang menyinsing di puncak Mahameru dan selembut sapaan embun dikala pagi di Ranu Kumbolo.

Kekasihku.

Sebagaimana biasa dan takkan pernah ada bosannya untukku menanyakan keadaanmu kini? Semoga engkau terus dalam lindungan dan petunjuk kasih-Nya. Dan apa yang kau lakukan dalam detik-detik waktumu adalah tetap dalam kebaikan dan kebenaran. Yang memang menjadi kebiasaanmu selama ini.


Kekasihku.
Tiadalah pernah aku untuk tidak memikirkanmu, karena pribadimu telah mengikat perasaanku. Cantikmu yang memancar dalam sikap santun penuh keimanan, terus mengawal harapanku untuk segera bersanding denganmu. Yang dengannya pula, kita akan berjuang bersama demi kehidupan yang cemerlang.

Kekasihku sayang.
Meski raga kita terpisah oleh jarak dan waktu, namun yakinlah bahwa hatiku tetap dekat denganmu. Tak perlulah kau meragui akan cintaku, karena sepenuhnya telah kuserahkan padamu. Sebuah cinta yang tak pernah terbagikan kepada seorang pun, kecuali hanya untukmu yang tercantik.

Kekasihku.
Jujur ku katakan bahwa ketika menuliskan surat ini, maka disaat yang bersamaan aku merasakan rindu yang telah sampai pada puncaknya. Aku sungguh merindukanmu, merindukan untuk bisa berada di sisimu lagi dan menatap indah wajahmu. Senyuman manis yang kerap memancar dari bibir manismu pun tak luput dari kerinduan itu. Sehingga yang kuingin adalah segera bertemu denganmu.

Wahai kekasihku.
Keshalihanmu menurunkan embun cinta di hatiku. Tiap gerak-gerik tingkahmu mengalunkan kesyahduan pribadi yang anggun. Menyederhanakan kerumitan yang menjadi kebiasaan dalam hidupku. Lalu menopangkan semangat dalam mencapai yang menjadi keinginan.

O..kekasihku.
Aku sungguh ingin cepat bisa hadir disisimu lagi. Mengarungi hidup yang tidak sendirian lagi. Mencontohkan kepada khalayak ramai tentang arti cinta yang sesungguhnya. Karena sepengetahuanku, bahwa cinta yang suci itu telah memudar di hati orang-orang. Mereka bahkan menggantikannya hanya dengan nafsu dan kebohongan.

Ya kekasihku.
Kini aku pun benar-benar khawatir dengan kondisi manusia. Keindahan cinta sejati telah sering mereka abaikan dan terus di gantikan dengan kedunguan yang tinggi. Mereka kerap melanggar hak asasi manusia, terbukti dengan merendahkan derajatnya yang mulia. Contohnya saja mereka berlaku layaknya binatang yang tanpa akal dan hati (sex bebas, korupsi, dll). Sehingga kondisi yang ada di lingkungan sosial masyarakat pun kian terpuruk dan menuju kehancuran.

Tapi kekasihku.
Meski demikian, aku tetap menaruh harapan bahwa kondisi “titik nadir” rusaknya akhlak saat ini cepat berakhir dan digantikan dengan tertatanya kehidupan yang lebih baik dalam keimanan. Biar pun harus dilalui dengan kehancuran peradaban, hancur yang belum pernah terjadi sebelumnya, maka keyakinanku tetap akan ada kebangkitan. Yang dengannya pula akan mengembalikan kejayaan Islam untuk yang kedua kalinya.

Wahai kekasihku.
Sungguh aku tak mencemaskan dirimu, karena ku tahu kau tetaplah sosok anggun yang shalih. Yang senantiasa membius jiwaku untuk tetap tenang di tempatnya. Walau pun pengaruh liar kemaksiatan merajalela di sekitar tempat tinggalmu, ku yakin kau akan mudah menghadapinya. Sebagaimana yang ku ketahui darimu selama ini.

Duhai kekasihku.
Terimakasih atas kesediaanmu dalam menantikan pertemuan kita. Ku layangkan rasa cinta di hati ini untuk menunjukkan bahwa kau tak perlu cemas akan perasaanku. Sebab, sebelumnya telah kuserahkan hanya kepadamu saja. Dan meski di dalamnya ada kesedihan – lantaran kita belum bertemu – namun itu tidak sedikitpun merubah cintaku padamu. Justru makin bertambah besar dengan berjalannya waktu.

Baiklah kekasihku sayang.
Rasanya cukup apa yang harus ku tuliskan untukmu kali ini. Meski sebenarnya tak ingin diriku menyudahinya, namun diriku tetap puas atas terjaganya rasa cintamu padaku. Terlebih dengan kesetiaanmu dalam menantikanku, maka itu terus memberikan semangat di setiap hariku. Dan selalu berharap agar kita segera di pertemukan oleh-Nya dalam waktu dekat.

Salam hormat dan cinta dari seorang yang selalu mengagumi dan menunggumu.


by Mashudi Antoro (Oedi`)

Tidak ada komentar: