Selasa, 14 Agustus 2012

Raihlah Kenikmatan Surga


“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya……” (QS. Al-Baqarah [1] :25).
Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin”. (QS. Ar-Rahmaan [55]:56)
Berbagai kesenangan dan kebahagiaan dunia tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan nikmat dan kesenangan di akherat (surga) kelak. Di sanalah segala keindahan dan kesenangan akan dirasakan dalam bentuk yang murni. Karena di surga setiap orang akan mendapatkan segala kenikmatan yang tak pernah ia dapatkan selama hidup di dunia ini dan akan abadi selamanya.
Sungguh berada diluar kapasitas manusia di dunia ini untuk memahami kebahagiaan surga karena begitu indahnya. Dengan hanya mengimani keberadaannya sudah cukup karena sudah pasti ada. Dan seorang tidak perlu mengetahui secara detail tentang dimana atau bagaimana surga, karena tidak pernah bisa dirasakan dan tidak pernah terbesit didalam hati setiap manusia. Hal ini bisa disamakan dengan seorang janin di dalam rahim ibunya yang tidak mengetahui bagaimana dunia luar. Allah berfirman “Maka tiada jiwa tahu apa yang tersembunyi bagi mereka tentang sesuatu yang menyegarkan mata, ganjaran bagi apa yang mereka lakukan.” (QS. As-Sajdah [32] :17). Dan mengenai kenikmatan surga Allah mengatakan “Di sana mereka akan memperoleh apa yang mereka inginkan, dan Kami ada tambahan lagi.” (QS. Qaf [50] :35), “Dan mereka akan menetap di tempat yang menjadi keinginan jiwanya.” (QS. Al-Anbiya [21] :102).
Bagi kaum beriman, ada kerajaan yang sesungguhnya, dimana mereka akan berkuasa penuh atasnya dan setiap keinginannya akan terkabulkan. Tidak ada yang membangkang padanya ”Sesungguhnya jika engkau melihat ke sana, engkau melihat kenikmatan dan kerajaan yang besar.” (QS. Al-Insan [76] :20). Bahkan di ceritakan untuk orang yang tingkatan surganya paling rendah saja, akan diberikan untuknya surga yang panjangnya sama dengan suatu jangka waktu seribu tahun, dan para malaikatpun tidak diperbolehkan masuk kedalamnya tanpa seizin penghuninya.
Ketika seorang mukmin memasuki istananya di surga, sebuah mahkota kebesaran akan dikenakan di atas kepalanya, dan baginya disediakan tujuh puluh ribu jenis pakaian yang berhias mutiara dan permata. Jika salah satunya di perlihatkan kepada penghuni dunia ini, maka mereka tidak akan sanggup menahan keharumannya, ”Di sana mereka diberi perhiasan gelang emas dan mutiara, dan disana mereka akan diberi pakaian sutra.” (QS. Al-Hajj [22] :23).
Di ceritakan bahwa satu hari Jibril memutuskan untuk mengukur luasnya surga. Ia terbang yang jauhnya setara dengan tiga puluh ribu tahun sampai merasa letih, lalu ia meminta kekuatan kepada Allah. Kemudian sekali lagi ia terbang sebanyak tiga puluh kali lipat dan setiap kali terbang setara dengan tiga puluh ribu tahun, sampai pada akhirnya kehabisan tenaga. Kemudian Ia bertanya kepada Allah apakah ia sudah menerbangi banyak atau masih banyak yang belum diterbangi?. Mendengar itu seorang bidadari segera keluar dari tendanya dan berkata “ Wahai Ruh Allah! Mengapa engkau menyusahkan diri, karena engkau telah terbang sedemikian rupa padahal sekedar melintasi halamanku pun belum”. Subhanallah, betapa luasnya surga yang Engkau janjikan kepada setiap manusia yang beriman dan meng-Esakan Engkau ya Allah.
Kepada umatnya, Allah juga telah menjanjikan bahwa setiap orangnya kelak akan mendapatkan pasangan masing-masing sebagai imbalannya ketika hidup di dunia. Dan untuk mendapatkan kesenangan jasmaniah di surga, Allah telah menciptakan hur al-`ain bagi kaum yang beriman. Mereka diberi nama itu karena hur artinya warna yang terang, dan `ain artinya kehitaman, karena hitamnya mata mereka akan benar-benar hitam. Dan kulit mereka putih jernih. “Seakan-akan mereka itu merah delima dan mutiara”. (QS. Ar-rahmaan [55] :58).
Diceritakan pula bahwa seorang hur (bidadari) akan mengenakan tujuh puluh pakaian, sekalipun begitu batis mereka dapat dilihat. Tubuh mereka berkilauan laksana gemerlap merah delima. Abdullah bin Mas`ud berkata bahwa ia mendengar Nabi SAW berkata bahwa cahaya akan bersinar di surga dan orang-orang akan bertanya-tanya apakah gerangan itu?. Akan dikatakan kepada mereka bahwa cahaya itu memancar dari gigi seorang bidadari yang sedang tertawa sambil duduk di hadapan suaminya. Bayangkan bagaimana kecantikannya?.
Semua Huri (bidadari) ini usianya adalah enam belas tahun, sementara usia kaum beriman di surga adalah tiga puluh tiga tahun. Rambut para bidadari itu berombak, tubuh mereka terang dan bersih dari segala rambut yang tidak disukai. Para bidadari itu tidak akan sombong dan tidak akan saling iri hati.
Dari beberapa kenikmatan surga diatas, itu baru segelintirnya saja karena masih banyak kenikmatan yang tidak bisa dipahami oleh nalar kita. Allah berfirman ”Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, maka kamu tak akan dapat menghitungnya.” (QS. An-Nahl [16] :18). Ketika orang beriman memasuki surga maka akan dikirim kepada mereka seribu malaikat yang akan mengucapkan selamat kepada mereka. Sedangkan kenikmatan paling besar bagi mereka adalah bahwa Allah akan langsung berbicara dengan mereka. Banyak riwayat tentang hal ini tetapi saya hanya mengutip salah satunya dari Al-Qur`an yaitu ”Damai, Ucapan dari Tuhan Yang Maha Pangasih.” (QS. Yasin [36]:58). Itu sama halnya dengan kehormatan yang didapatkan dengan para Nabi untuk berbicara dengan Allah.
Singkatnya, surga adalah suatu tempat yang bebas dari kehampaan dan kesedihan. Cacat, sakit dan penuaan tidak pernah terjadi disana. Tidak ada tempat bagi kebosanan dan kegelisahan. Yang ada adalah kedamaian dan kesenangan mutlak. Karena itu juga surga disebut Dar as-Salam (tempat kedamaian). Dan tentunya akan dirasakan bagi mereka yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Oleh sebab itu wahai saudaraku seiman. Mengapa kita masih saja mencintai kehidupan dunia yang sesaat ini melebihi kecintaan dan pengharapan kebahagiaan di akherat nanti?. Mengapa masih saja kita menggadaikan kehidupan kita di dunia yang sesaat ini, yang hanya sebagai transit sebelum ajal datang menjemput dengan kenikmatan yang tiada sebanding dengan kenikmatan di surga?. Kita sering berusaha meraih kenikmatan dunia dengan usaha yang maksimal sedangkan untuk meraih kebahagiaan dan kenikmatan di surga yang telah dijajikan oleh Allah begitu indahnya sehingga tidak pernah terbesit di dalam hati manusia itu tidak pernah kita perjuangkan dan terkadang hanya sekedarnya saja. Padahal seharusnya selama hidup di dunia yang fana ini, kita persiapkan bekal sebanyak mungkin untuk jaminan selama di akherat kelak, karena hidup di dunia kesempatannya hanya satu kali saja. Bersyukurlah kepada seorang hamba yang telah menyadari dan menunaikan kewajibannya.
Mari mulai dari sekarang saudaraku, kita bersama menginstropeksi diri kita masing-masing, sudah sejauh manakah pengabdian dan penghambaan kita kepada Allah dengan menata hati dan pikiran untuk terus membenahi ikhtiar dan berdo`a yang tulus kehadirat-Nya, selagi masih muda, selagi masih sehat, selagi masih diberi kesempatan untuk memperbaiki segala kesalahan oleh Allah sebelum tiba saat penyesalan sudah tiada artinya lagi.
Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beriman dan beramal shaleh sehingga nantinya akan menjadi orang yang beruntung di yaumil akhir.
Wallahu `alam bishshowab
Penulis: Mashudi Antoro (Oedi`

Tidak ada komentar: