Setelah lilin itu dinyalakan, kemudian lampu kamar dimatikan, aku
diharuskan memandangi nyala apinya selama beberapa menit sambil
berkonsentrasi, kemudian memejamkan mataku.
Aneh, nyala api lilin
seakan masih ada didepan mataku, padahal aku sudah memejamkan mata,
terdengan guru pembimbing spiritualku berkata : " sebutkan warna-warna
nyala api lilin yang kau lihat ", memang kemudian muncul nyala lilin
warna merah, biru, kuning, hijau, bergantian, ada yang dua-tiga kali
muncul, malah warna hitam juga muncul, setiap kusebutkan dicatat dengan
teliti oleh guru pembimbingku.
Setelah nyala api lilin kemudian
tidak muncul lagi maka lampu kamar dinyalakan dan diperlihatkan kepadaku
catatan deretan warna-warna yang muncul saat aku memejamkan mata.
Setelah
mempelajari catatan itu beberapa saat dan membandingkannya dengan
beberapa catatan sebelumnya, kemudian dia menganggukan kepalanya, "
Bagus ", katanya, " Mulai malam ini sudah bisa dilakukan upacara meraga
sukma ". Aku sangat gembira karena tak sia-sialah usahaku mempersiapkan
segala sesuatunya agar aku bisa meraga sukma, keluar dari tubuhku dan
pergi kealam gaib yang sejak lama sangat kudambakan.
Tujuh simpul gaib ditubuhku dibuka olehnya, agar sukma-ku bisa
melepaskan diri dari raga-ku dan pergi berpetualang kealam gaib. Setelah
beberapa kali mengadakan peneropongan secara gaib maka aku disuruh
meditasi, menjalani ritual khusus, yaitu cara atau kunci agar bisa
melepaskan diri dari kurungan raga, setelah sebelumnya berdoa minta
perlindungan kepada Tuhan......... Allah SWT.
Tujuh simpul gaib ditubuhku dibuka olehnya, agar sukma-ku bisa
melepaskan diri dari raga-ku dan pergi berpetualang kealam gaib. Setelah
beberapa kali mengadakan peneropongan secara gaib maka aku disuruh
meditasi, menjalani ritual khusus, yaitu cara atau kunci agar bisa
melepaskan diri dari kurungan raga, setelah sebelumnya berdoa minta
perlindungan kepada Tuhan......... Allah SWT.
Saudaraku yang dari Solo telah sejak lama bisa meraga sukma dan
menceritakan banyak pengalamannya yang fantastis (menurutku), dan
membuatku sangat takjub dan tertarik untuk mempelajari ilmu ini, apalagi
setelah dijelaskan bahwa kalau telah menguasainya dengan sempurna, maka
batas ruang dan waktu menjadi tidak ada. Maksudnya adalah, bisa melihat
kejadian-kejadian apa saja dan dimana saja, kapan saja, dari kamar
tempat kita meditasi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, selain
tentunya bertemu dengan mahluk-mahluk alam gaib yang kasat mata.
Setelah menjalani ritual yang disuruh oleh guru pembimbingku, kemudian
aku disuruh melompat keluar melalui ubun-ubun kepalaku, tentu saja aku
bingung, bagaimana caranya, akan tetapi kucoba untuk melakukannya, yaitu
sukma-ku melompat keluar dari raga-ku
Sekali, dua kali gagal,
yang ketiga kalinya sepertinya berhasil. Tiba-tiba aku sangat terkejut
dan hampir berteriak kaget karena melihat diriku sedang duduk dengan
serius dihadapanku melakukan meditasi. Lho koq bagaimana ini, aku bisa
melihat diriku sendiri berada dihadapanku. Lalu aku sendiri yang sedang
melihat diriku ini apa ?. Terdengar suara guru pembimbingku mengingatkan
agar aku janganlah takut atau terkejut dengan kejadian ini.
Ternyata
saat ini aku sedang berada dalam alam yang bersinar kebiruan, dan
anehnya aku bisa melihat ketempat yang gelap sekalipun dengan jelas.
Aku
menegok kesebelah diriku dan terlihat guru pembimbingku juga sedang
duduk meditasi, disampingnya terlihat perwujudannya berpakaian
putih-putih dan tubuhnya bercahaya, guru pembimbingku koq ada dua ?,
fikirku.
Wujud yang bersinar dari guru pembimbingku memberi
isyarat agar aku mengikutinya, aku mencoba berjalan tapi sangat sulit
dan kaku, beberapa kali hampir terjatuh. Tubuh bersinar guru
pembimbingku dengan tidak sabar memberi lagi isyarat agar aku
mengikutinya, aku mencoba berjalan sebisaku mengikutinya berjalan keluar
rumah.
Setibanya diluar rumah kulihat tiba-tiba guru
pembimbingku tidak jalan dilantai, akan tetapi telah terbang naik
beberapa meter dari tanah dan menunjuk kearah Selatan. Terdengar
bisikannya jelas ditelingaku : " Coba-lah, kau bisa terbang sepertiku,
kita terbang menuju ke arah Selatan ". Kucoba menjejakkan kakiku
kelantai, keanehan terjadi tubuhku melayang naik beberapa meter tapi
agak menggeliat miring, hampir jatuh.
Akhirnya aku berhasil
menguasai tubuh halusku dan terbang mengikuti guru pembimbingku kearah
selatan, terus menembus awan, melewati hutan, gunung dan akhirnya tiba
ditepi pantai.
Gelombang laut terlihat menerjang kearah pantai
dengan dahsyatnya dan membasahi kakiku, terlihat pembimbingku berjalan
kearah laut, dan aku terus mengikutinya dari belakang.
Tubuhku
mulai tenggelam kedalam laut, ketika air telah mencapai pinggangku
terdengar pembimbingku berbisik : " Mohon agar bisa berjalan diatas air
", dan terlihat pembimbingku telah melesat dengan cepatnya diatas air
terus menuju ke Selatan. Setelah memohon, pelan-pelan tubuhku terangkat
dan bisa berjalan diatas air laut, pakaianku langsung kering seakan akan
tidak pernah terendam air laut sebelumnya, kejadian ini sangat
mengagumkanku sehingga membuatku menjadi bersemangat dan berlari cepat
menyusul pembimbingku yang sudah jauh didepan.
Terlihat ada
bentuk gapura didalam laut dan pembimbingku sedang meminta ijin kepada
pengawal untuk masuk kedalam istana, mendadak laut terbuka membentuk
lubang, ruang yang sangat besar dengan gapura yang indah, lengkap dengan
anak tangganya, kami masuk kedalam dengan takjub. Sayup-sayup terdengar
suara gamelan dengan nada-nada yang belum pernah kudengar sebelumnya.
Istana
bersinar kehijauan dan terlihat banyak yang lalu lalang akan tetapi
tidak sedikitpun diantara mereka yang menoleh kearah kami. Mendekati
pintu depan istana pengawal mencegat kami dengan memalangkan tombak yang
bersinar keemasan, dan sekali lagi pembimbingku menyampaikan salam
niatnya.
Terdengar suara merdu dari dalam dan para pengawal
menyingkir memberi kami jalan masuk kedalam istana. Situasi Istana sulit
untuk digambarkan, sangat indahnya, tiang-tiangnya berukir indah dan
berkilauan berlapis emas dan lantainya juga berkilauan, dimana mana
bertebaran hiasan-hiasan yang menakjubkan yang menambah indahnya istana
ini.
Terdengar lagi suara merdu menyambut kami, dan dengan takjub
aku melihat sesosok tubuh molek dengan busana serba hijau dan
gemerlapan yang dihiasi intan permata, parasnya cantik bersinar dan
berseri, memakai mahkota emas yang berkilauan, menyambut kedatangan
kami, mahluk cantik jelita yang duduk disinggasananya ini sulit untuk
digambarkan kecantikannya. Kemudian memberi isyarat dengan melambaikan
tangannya agar kami mendekat.
Aku mendekat dan mengikuti
pembimbingku yang menyembah dengan takzim sebagai tanda hormat, inikah
Nyi Roro Kidul yang terkenal itu, Penguasa Laut Selatan, Ratu dari alam
gaib, kesinikah aku dibawa oleh pembimbingku untuk menjumpainya dan
memperkenalkan diriku. Terlihat Ratu Kidul turun dari singgasananya dan
menyuruh kami berdiri, aku menundukkan muka tidak berani melihat
wajahnya yang halus, cantik jelita dan bersinar, juga kearah busana
atasnya yang agak tembus pandang dan memperlihatkan tubuh bagian atas
yang aduhai.
Ratu memanggilku untuk mendekat, kemudian menyentuh
kepalaku dan memberikan sebuah keris kecil, yang dengan agak kebingungan
kemudian kuterima. Kuanggukkan kepala dan kuucapkan terima kasih atas
pemberiannya. Ratu mengangguk-anggukkan kepalanya sambil tersenyum
kearahku atas sikapku yang agak gugup tapi tetap santun. Setelah selesai
bertemu dengan Ratu Kidul, kemudian pembimbingku menggamit tanganku
untuk mengajak pulang.
Kami amit mundur, pamit dan meninggalkan
istana dasar lautnya Ratu Kidul. Keris pemberian Ratu Kidul kugenggam
erat-erat ditangan kananku.
Lain dengan masuknya, kami keluar
dengan mudah tanpa halangan apapun dari para pengawal dan kemudian ?
tancap gas ' terbang kembali ketempat kami meditasi. Sambil terbang aku
terus-menerus melirik ke keris pemberian Ratu Kidul, dan tak henti
mengaguminya.
Perjalanan pulang terasa sangat cepat dan tiba-tiba sudah berada dihadapan raga kami yang masih terlihat asyik bermeditasi.
Kulihat
tubuh halusku memakai pakaian berwarna keperakan dan didadaku terlihat
gambar Rajawali dan Naga sedang bercengkrama. Terus terang aku kaget dan
kagum melihat penampilanku sendiri yang baru kuperhatikan, tidak dari
awal saat keberangkatan ke Istana Ratu Laut Selatan. Tak terasa
genggaman tanganku ke keris yang diberikan Ratu Kidul mengendur dan
mendadak sontak tiba-tiba keris terbang berputar-putar serta menukik
tajam masuk kedalam lengan kiriku dan menetap disana. Aku benar-benar
terkejut atas kejadian ini dan terus meneliti keadaan tangan kiriku yang
telah terisi keris. Takjub.
Begitu mendekati raganya ternyata
tubuh halusku langsung tersedot masuk bagaikan asap yang dengan sangat
cepatnya kembali menyatu dengan ragaku, alam biru perlahan memudar dan
kesadaran timbul dalam diriku ? Aku sudah kembali ?.
Aku membuka
mataku perlahan dan sinar lampu dari kamar sebelah memasuki bola mataku
dan menimbulkan kesadaran bahwa ? telah kembali ke alam nyata ?. Kulihat
guru pembimbingku-pun telah membuka matanya dan tersenyum kepadaku,
kemudian berkata : "Sang Ratu telah berkenan memberimu keris ". Aku
mengangguk-angguk dan keingintahuanku langsung menyeruak apakah guru
pembimbingku melihat pakaian halusku, dan aku bertanya : " Apa bapak
bisa melihat saya juga, seperti saya melihat bapak ? Kalau boleh tahu
seperti apa tubuh halus saya ini dan bagaimana dengan pakaianku?".
"Tentu
saja aku melihat juga dan pakaian keperakan yang kau kenakan sangat
indah apalagi dengan gambar burung dan ular naga besar didadamu ",
jawabnya lengkap dan memuaskan hatiku. Akh, ternyata apa yang kulihat
sama dengan yang dilihatnya, berarti ini bukan mimpi atau khayalan saja
tetapi benar-benar terjadi. Dan tubuhku bergetar keras karena sensasi
hebat yang tiba-tiba muncul kedalam hatiku. " Luar biasa, sungguh luar
biasa, .... ", hanya itu yang bisa kuucapkan lirih.
Tapi aku
masih mengejar lagi dengan pertanyaan : "Sepertinya rumah ini ada mahluk
halusnya terutama di pohon Nangka itu kelihatan galak ", dengan
tersenyum pembimbingku berkata lagi : " Oh.... maksudnya mahluk berekor
yang giginya runcing itu, dan dibelakang rumah mahluk perempuan dengan
punggung bolong dan rambut riap-riapan, kalau tidak mengganggu biarkan
saja, mereka kan dialamnya, kita dialam kita ". Memberi penjelasan lagi
yang lebih meyakinkan kepadaku bahwa alam gaib itu memang ada, dan bisa
kita lihat bila kita memang mempunyai kekuatan atau ilmu untuk menembus
kealam gaib.
Karena apa-apa yang kulihat ternyata dilihatnya juga
sama tak berbeda, dan kita bisa saling melihat tubuh halus kita seperti
didunia nyata saja. Bedanya, apapun yang kita mohon dialam gaib dapat
langsung terkabul, dan bisa kita dapatkan seketika itu juga, misalnya
kita minta emas balokan, langsung ditangan kita muncul emas balokan 24
karat dengan berat misalnya satu kilo, akan tetapi bila kita kembali
keraga kita dan membuka mata ternyata dialam nyata......., tidak ada
ditangan kita emas balokan tersebut. Hanya ada di alam gaib.
Mungkin
ada caranya untuk mewujudkannya kealam nyata tapi masih belum kuketahui
bagaimana dan harus melakukan apa persyaratannya.....
Wajah
cantik sang Ratu dengan Istana megahnya, keris pemberiannya serta
pengalaman gaib perjalanan Meraga Sukma itu masih terus terbayang-bayang
hingga beberapa hari kemudian, sampai kemudian pengalaman-pengalaman
gaib lainnya yang lebih mencekam kudapatkan dan terus berlanjut hingga
kini.
Demikianlah pengalamanku pertama kali bisa Meraga Sukma dan
masuk ke-alam gaib yang menakjubkan, ternyata perjalanan dialam gaib
yang rasanya lama itu, hanya memakan waktu 20 menit saja.
Sumber : HM. Bambang Irawan S
indospiritual.com
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar