Kepadamu kekasihku, ku kirimkan salam rindu padamu. Salam kemesraan
cinta yang menembus batas ruang dan waktu. Salam sejahtera yang merasuki
hati, selembut embun pagi dan lambaian angin sore di ufuk barat.
Wahai kekasihku.
Saat membaca suratku ini, ku ingin engkau menganggap bahwa aku tengah
berbicara langsung kepadamu, dihadapanmu. Rasakan tatapan kasihku itu,
karena ia berasal dari cinta yang ada di dalam hatiku ini. Nikmati
senyumanku itu, sebab itu adalah ungkapan sayang betapa aku bahagia bisa
bersamamu.
Kekasihku.
Seperti biasa, maka tak pernah bosan diriku untuk mengetahui tentang
kondisimu sekarang ini. Ku harap tak kurang sesuatu pun, sehingga
kehidupanmu tetap berjalan dengan normal dan penuh ibadah. Dan untuk kau
ketahui bahwa disini aku dalam keadaan yang sehat wal afiat dan tidak
kekurangan sesuatu pun, kecuali dirimu.
Kekasihku.
Diriku yang berada di genggaman tangan-Nya ini senantiasa menghaturkan
doa atas kesehatan dan kebaikanmu. Semoga engkau selalu berada di dalam
lindungan dan belaian kasih-Nya. Karena teramat perih bila mengetahui
bahwa dirimu sedang tidak bahagia, sedangkan aku berada jauh dari
sisimu.
Ya kekasihku.
Tak pernah sekalipun aku tidak memikirkanmu, karena itulah yang terus
menghiburku dalam kesehariannya. Itu semua berlaku, sebab aku
sungguh-sungguh sangat merindukanmu. Detik-detik waktuku selain
mengingat-Nya, akupun mengingatmu dalam cinta. Dan meskipun kecintaanku
kepada-Nya melebihi apapun di dunia ini, tetapi cintaku untukmu tetap
khusus di hati ini. Dan itu adalah cinta terbesar kepada seseorang,
yaitu dirimu.
Duhai kekasihku.
Cinta yang aku rasakan kini padamu tak ingin hanya kunikmati untuk di
dunia ini saja, karena kuingin ia akan senantiasa ada hingga di akherat
nanti. Untuk itu, aku mengajakmu untuk terus mencintai-Nya melebihi rasa
cintamu padaku. Tebarkan itu selalu dalam hari-harimu, sebab engkau
pastinya akan lebih dalam mencintaiku.
Untuk itu kekasihku.
Janganlah memasukkan dunia ini di dalam hatimu, jangan biarkan dia
mencicipi sedikit pun keindahan di dalam sana. Biarkan ia terus berada
di luar dirimu dan pandanglah ia dengan rendah, sehingga engkau tidak
lagi tertarik padanya. Sebab, bila dirimu tidak ingat kepada dirimu
sendiri lantaran mengingat dunia, maka celakalah akibatnya.
O..kekasihku.
Berpalinglah dari kehinaan dan menjauhlah segera dari kebodohan. Lakukan
semua itu dengan jalan terus menginstropeksi diri dan bercermin pada
nilai-nilai kebaikan yang hakiki. Jangan pernah mengabaikan hal ini,
sebab hanya akan membawamu pada jurang kesalahan dan dalamnya palung
penderitaan.
Ya kekasihku.
Tentang perihal di atas aku tidak pernah khawatir terhadapmu, lantaran
ku tahu engkau adalah sosok yang terbaik dan zuhud. Seperti biasanya ku
yakin engkau pasti akan menjaga diri dan kehidupanmu dari kemunafikkan.
Engkau pun akan terus mengasingkan diri dari hal-hal yang dapat
melalaikanmu dari mengingat Allah SWT. Sebab, perbuatan itu adalah mulia
dan engkau senang melakukannya. Sehingga hati dan jiwamu akan tenang,
kecuali karena aku tidak ada disisimu.
Namun kekasihku.
Bila ketenanganmu benar-benar terusik dan sulit mendapatkan
penghiburnya, maka berdiam dirilah lalu dengarkanlah firman Allah SWT
yang dibacakan dengan merdu dan benar tajwidnya. Lewat mp3 atau yang
sejenisnya, atau bahkan engkau sendiri yang langsung membacanya dengan
suara merdumu. Dengar atau bacakan kalimat-kalimat Allah SWT itu, karena
dengannya hati pun akan menjadi tersentuh dan pikiran menjadi lapang.
Selain itu kekasihku.
Isilah waktumu dengan terus menyuntikkan wawasan yang baru dan benar.
Manfaatkan setiap kesempatan yang ada dengan penuh semangat dan keimanan
yang haq. Takutlah bila akan melakukan sesuatu yang tidak mendatangkan
faedah. Malulah kepada Allah SWT dengan tidak pernah menyia-nyiakan
waktu. Dengan begitu, kita pun akan selalu berada dalam lindungan dan
ridha-Nya.
Mari kekasihku.
Ketika engkau memenuhi kodratmu sebagai yang baik, maka selama itu pula
orang akan menyukai dan menghargaimu dengan sepenuh hati. Tidak ada
seorang pun – baik pria atau wanita – yang berani menyangkal tentang hal
ini, sebab siapakah yang enggan menerima anugerah terbesar dalam
hidupnya. Sedangkan ridha Ilahi akan menyelimuti kehidupan.
O..kekasihku.
Kesetiaan akan sangat dibutuhkan di dalam cinta, sebab ia adalah tulang
punggung bagi keabadiannya. Dan aku tahu bahwa kau sudah menguasai hal
itu, sebagaimana cinta yang ada di dalam hatiku untukmu selamanya.
Sehingga marilah kita terus berserah diri pada-Nya, pada takdir-Nya yang
absolut tetang kisah cinta kita. Biarkan Dia saja yang mengaturnya
dengan sesuka-Nya, cukuplah kita senantiasa bersyukur dan terus
mencintai-Nya tanpa henti. Sebab, Dia tidak akan menyia-nyiakan
hamba-Nya yang patuh.
Duhai kekasihku.
Terimakasih atas kesediaanmu dalam menantikan pertemuan kita.
Terimakasih juga karena engkau masih tetap berada dalam nuansa cinta
kepada-Nya melebihi cintamu padaku. Sehingga dari sini ku layangkan rasa
cinta di hati ini untuk menunjukkan bahwa kau tak perlu cemas akan
perasaanku. Sebab, sebelumnya telah kuserahkan hanya kepadamu saja.
Baiklah kekasihku sayang.
Untuk kali ini rasanya cukup apa yang harus ku sampaikan padamu. Meski
sebenarnya tak ingin diriku menyudahinya, karena ingin terus bersamamu
walau hanya dalam tulisan. Namun diriku tetap seorang hamba yang harus
patuh pada kodrat Ilahi, yang tak bisa berlama-lama menggoreskan kalimat
dan memanglah harus berhenti sementara waktu.
Namun aku yakin, ini tidak mengurangi rasa cinta dan rindumu padaku.
Sebab, disini tetaplah aku sangat mencintai dan merindukanmu untuk
segera bertemu. Dan itu terus memberikan semangat di setiap hariku. Dan
selalu berharap agar kita segera di pertemukan oleh-Nya dalam waktu
dekat, untuk segera bersatu dalam cinta.
Salam hormat dan cinta dari seorang yang selalu mengagumi dan menunggumu.
by Mashudi Antoro (Oedi`)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar